Musim hujan merupakan tantangan tersendiri bagi pemilik alat berat. Pasalnya, hujan dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang berpotensi mengganggu jalannya proyek. Inilah mengapa, penting untuk mengenali cara merawat alat berat di musim hujan dengan benar agar produktivitas tetap terjaga.

Meski seringkali dianggap tidak berbahaya, hujan dapat meningkatkan risiko kecelakaan akibat permukaan licin dan jarak pandang yang pendek. Tidak hanya itu, air hujan juga dapat menimbulkan karat pada alat berat karena terjadinya proses oksidasi antara logam dan air. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, mesin bahkan bisa mengalami downtime sebelum waktunya.

Lantas, apa saja hal yang harus dilakukan untuk hal-hal tersebut? Simak selengkapnya di artikel berikut.

 

1. Amati Lokasi Proyek

Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mengoperasikan alat berat saat hujan adalah memeriksa lokasi proyek. Hindari pekerjaan di tepi tebing atau jalan yang tidak rata. Kemudian, perhatikan permukaan jalan dan amati titik-titik yang dapat membuat alat berat selip dan terguling karena licin. Singkirkan pula bebatuan yang mungkin menghambat pergerakan alat berat saat beroperasi.

Ketika bekerja dengan alat berat raksasa seperti crane atau digger, periksa apakah tanah di lokasi konstruksi cukup keras untuk menahan beban mesin. Jika tanah menjadi lunak akibat air hujan, alat berat dapat tersangkut di lumpur. Pertimbangkan pula apakah ada kemungkinan tanah longsor, keruntuhan, atau banjir, sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan dini untuk melindungi alat berat Anda.

Baca juga: 7 Langkah Penanganan Alat Berat Pasca Banjir

 

2. Gunakan Baju Pelindung

Keselamatan pekerja adalah prioritas utama dalam sebuah proyek. Jika Anda akan bekerja di tengah hujan, pastikan untuk selalu memakai pakaian pelindung yang tepat seperti sepatu boots yang tahan air dan anti-selip, helm pelindung, dan jas hujan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa kaki celana Anda berada di luar boots agar air tidak masuk.

Pilih juga alat-alat yang cocok digunakan saat hujan. Misalnya, peralatan yang memiliki pegangan bertekstur dan tidak licin. Anda juga bisa memasang rantai anti-selip (anti-skid chain) pada alat berat untuk menghindari kecelakaan di permukaan licin.

Baca juga: 6 Cara Memilih Safety Vest untuk Proteksi Maksimal

 

3. Periksa Kondisi Alat Berat

Selanjutnya, periksa kondisi alat berat Anda. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik sesuai standar.
  • Lampu alat berat harus menyala dengan terang untuk menunjukkan lokasi alat berat pada pekerja lain dan menghindari tabrakan dengan kendaraan lain.
  • Pastikan bahwa wiper bekerja agar operator dapat melihat dengan baik.
  • Jika ada, masukkan kabel yang menjalar di luar badan alat berat agar tidak terkena air dan mengurangi risiko korsleting listrik.

 

4. Perhatikan Cara Parkir Alat Berat

Saat tidak digunakan, alat berat harus diparkir dengan baik. Tempat paling ideal untuk memarkir alat berat adalah di dalam garasi untuk menghindari mesin terkena air hujan. Pilih ruangan yang tidak lembap jika memungkinkan. Setelah alat berat diparkir, jaga kondisi mesin agar selalu kering dan bersih.

Apabila alat berat diparkir untuk waktu yang lama, maka operasi anti-karat wajib dilaksanakan. Tujuannya agar mesin tetap dalam kondisi prima saat hendak digunakan kembali. Selain itu, beri pelumas yang cukup dan panaskan mesin setidaknya sekali sebulan.

 

5. Bersihkan Secara Menyeluruh

Alat berat menjadi bersih setelah terkena air hujan adalah persepsi yang salah. Faktanya, hujan justru dapat menyebabkan lumpur dan kotoran menempel pada badan alat berat. Jika kotoran menyumbat saluran udara, bahan bakar, atau oli, mesin alat berat dapat rusak dengan cepat.

Berikut beberapa permasalahan yang bisa terjadi:

  • Jika terdapat air pada saluran udara, maka udara yang masuk akan lebih sedikit dan mesin menjadi lembap.
  • Bahan bakar yang terkontaminasi dengan air hujan dapat mengacaukan operasi mesin, sehingga mesin bisa jadi tersendat atau mati secara mendadak.
  • Oli yang tercampur dengan air hujan dapat berubah menjadi larutan asam yang korosif dan berbahaya bagi mesin.

Perlu diketahui bahwa air hujan yang bersifat asam juga dapat mengikis cat pada alat berat. Akibatnya, air dapat masuk dan menimbulkan karat pada bagian-bagian yang terbuat dari logam. Jika tidak segera ditangani, karat dapat melemahkan logam hingga mudah retak, berlubang, dan pecah.

Maka dari itu, segera bersihkan alat berat setelah menyeluruh setelah digunakan di bawah guyuran hujan. Pastikan bahwa tidak ada kotoran yang tersisa, kemudian parkir alat berat di tempat yang kering. Ingat bahwa mesin harus benar-benar dalam kondisi kering saat dioperasikan kembali.

 

6. Jadwalkan Perawatan Rutin

Selain dibersihkan, mesin alat berat juga memerlukan perawatan secara rutin. Cara merawat alat berat di musim hujan dapat dimulai dengan memeriksa seluruh komponen dan lihat apakah ada kelonggaran, karat, atau kebocoran. Pastikan pula bahwa tidak ada saluran yang tersumbat. Lalu, nyalakan mesin dan cek adanya kerusakan dalam bentuk apa pun pada komponen.

Apabila ada komponen yang tidak berfungsi, segera ganti dengan yang baru. Tujuannya ialah untuk mencegah kerusakan menyebar pada komponen-komponen lain. Dalam hal ini, Rahayu Spare Parts menyediakan berbagai spare part alat berat dengan kualitas terjamin dan harga terjangkau, serta menerima pengiriman ke seluruh Indonesia.

Baca juga: 5 Jenis Maintenance Spare Part Alat Berat

 

7. Tingkatkan Pemberian Pelumas

Pelumas memiliki peran yang penting untuk menjaga agar gerakan alat berat tetap stabil. Namun, air hujan dapat menghilangkan pelumas dengan lebih cepat pada permukaan, sehingga Anda perlu meningkatkan frekuensi pemberian pelumas pada alat berat Anda saat musim hujan. Fokuskan pada bagian-bagian sendi atau bagian yang terkena kontak langsung dengan air.

Alternatif lain adalah mengaktifkan sistem auto-lube yang tersedia di beberapa tipe alat berat. Dengan fitur ini, pelumas akan diaplikasikan secara otomatis. Anda bisa mengatur jadwal dan jumlah pelumas sesuai kebutuhan.

 

8. Pilih Operator yang Berpengalaman

Mengoperasikan alat berat memang tidak mudah, terlebih jika harus dilakukan di tengah hujan. Oleh karena itu, operator alat berat harus memiliki pengalaman dan skill-skill yang memadai sesuai dengan prosedur keselamatan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pekerja di lokasi proyek.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Harus Dihindari Operator Alat Berat

 

Di Rahayu Diesel, Anda bisa menyewa alat berat dengan cepat dan hemat. Semua alat berat yang tersedia siap dikirim ke seluruh Indonesia untuk melancarkan proyek Anda. Operator kami juga tentu terpercaya dan telah memiliki Surat Izin Operator (SIO), sehingga keselamatan pekerja tetap terjaga.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa klik ikon “Hubungi WhatsApp” di bawah kanan layar Anda. Tim kami akan membantu memenuhi kebutuhan alat berat Anda dengan senang hati. Proyek lancar, bisnis makin cuan!