Konstruksi tandon air dari beton adalah konstruksi yang cocok digunakan pada pembangunan konstruksi rumah-rumah. 

Air menjadi salah satu kebutuhan penting dalam sebuah rumah, setiap aktifitas di dalam rumah umumnya menggunakan air. Seperti mandi, mencuci, memasak dan lain sebagainya. Maka ketersediaan air di dalam rumah harus cukup dan memadai. 

Penting bagi Anda sebagai kontraktor untuk mengetahui bagaimana konstruksi menara tandon air dibuat. 

Perlu diperhatikan bahwa konstruksi tandon air harus mencakup keamanan dan kenyamanan si pemilik rumah, sehingga membuat semua pihak diuntungkan. 

Sebelum penjelasan lebih lanjut perlu diketahui terlebih dahulu apa itu konstruksi tandon air dari beton ataupun material lainnya. 

Konstruksi Tandon Air

Konstruksi tandon air umumnya adalah tentang bagaimana konstruksi dari menara tempat tandon air nantinya diletakkan. 

Tandon air yang berfungsi untuk menyebarkan air hampir ke seluruh bagian rumah harus diletakkan di posisi setinggi mungkin. 

Lebih efektif untuk menyebarkan air ke berbagai tempat. Pastinya tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. 

Setiap rumah tentunya memiliki kapasitas tandon yang berbeda-beda. Tidak semua kebutuhan airnya sama, maka konstruksi yang dilakukan harus mengikuti ukuran tandon air tersebut. 

Tidak hanya ukuran tandon air, bentuk tandon air juga berbeda-beda sebelum melakukan konstruksi pastikan dulu bentuk tandon air apa yang ingin digunakan. 

Konstruksi tandon air umumnya terdiri dari beberapa material, tetapi yang paling sering digunakan adalah dari material baja dan juga cor beton. 

Tentu saja hal itu  memliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, baik konstruksi tandor air dari beton ataupun dari baja. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya.  

Kelebihan dari Konstruksi Tandon Air 

  1. Lebih hemat dalam penggunaan listrik, karena air dialirkan dengan memanfaatkan tinggi posisi tandon yang menyebabkan air akan turun otomatis menuju pipa ke arah yang lebih rendah. 
  2. Steril dari gangguan kotoran-kotoran baik itu hewan-hewan kecil, debu ataupun pasir, karena tidak akan ikut keluar bersama air dan tertinggal di dalam tandon. 
  3. Saat listrik padam, penghuni rumah tidak perlu khawatir karena menara air akan tetap mengalirkan airnya tanpa harus menyalakan listrik, dengan syarat jumlah volume air dalam tandon masih tersedia.

Kelemahan dari Konstruksi Tandon

  1. Memerlukan perencanaan yang matang dan hasil yang presisi, karena dampak buruk yang diberikan berbahaya apabila rencana tidak teliti dan mendetil secara baik.
  2. Dampak dari perencanaan yang harus matang adalah memakan proses waktu yang cukup lama, tetapi hal ini menjadi wajar apabila proses lama tersebut untuk mencapai keamanan dan kenyamanan para penghuni. 

Syarat Pembuatan Tandon Beton

Terdapat beberapa syarat yang lebih baik dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan konstruksi tandor dari beton. Berikut diantaranya:

  1. Pembentukan tandon air beton kokoh, kuat dan tahan terhadap kebocoran
  2. Tiap-tiap panel memiliki kualitas beton paling rendah beton K225. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas kekuatan dan tingkat kekedapan terhadap air
  3. Material yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan. 
  4. Proses pemasangan dan pelaksanaan dengan sistem green construction. Hal ini dilakukan untuk megurangi material sisa
  5. Desain mampu bersesuaian dengan sistem plumbing, pelubang serta pemotongan di lapangan mampu dikurangi

Konstruksi beton tandon air menjadi opsi terbaik bagi orang yang tinggal di perkotaan yang ingin tandon air awet dan tahan lama. 

Ukurannya pun dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan juga kebutuhan air untik setiap rumah.

Proses Pembuatan Konstruksi Tandon Air Beton 

Pada dasarnya tandon tidak harus dibuatkan menara untuk diletakkan umumnya terdapat dua jenis yaitu diletakkan diatas menara atau ditanam di bawah tanah. 

Keputusan yang tepat akan membantu proses pengerjaan pembuatan tandon air tersebut. 

Untuk pembuatan tandon diatas menara umumnya lebih memudahkan untuk distribusi air ke berbagai area yang membutuhkan air, tinggal mengalir menuju ke bawah.

Untuk pemasangan tandon beton di bawah tanah umumnya akan menggunakan pompa air, yang nantinya akan mengeluarkan air cadangan yang ada di bawah. 

Proses pembuatannya sendiri terdri dari dua proses yaitu, pracetak dan langsung di tempat. Berikut adalah penjelasannya. 

Proses Tandon Air Pracetak. 

Jenis tandon air beton pracetak lebih mudah dalam proses pengerjaannya. Dengan tandon air beton yang sudah jadi sebelumnya, maka waktu pengerjaan jadi lebih efisien. 

Tandon air beton pracetak dilakukan dengan membentuk panel dan kemudian akan dirangkai menjadi satu di rumah Anda. Pengaplikasiannya membutuhkan angkur pengikat di antara panel yang ada.

Jika tandon air beton ini akan Anda tanam di bawah, Anda harus sudah memperhitungkan apakah beton tersebut dapat menahan gaya samping tanah, beban dari atas dan beban gravitasi. 

Jika ingin diletakkan di atas menara maka Anda harus memperhitungkan berat beban tandon air tersebut ketika terisi penuh, dimana beban maksimal terjadi. 

Hal ini berguna agar pembangunan menara yang menopangnya juga kokoh.

Proses Tandon Air Non-Pracetak

Non-pracetak disini berarti langsung dikerjakan di rumah. Kekurangannya adalah proses pengerjaan akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan pracetak. 

Apalagi pengecoran juga menunggu beton kering dan sangat bergantung pada cuaca yang cerah. 

Maka musim kemarau menjadi musim yang cocok untuk melakukan proses konstruksi tandon air non-pracetak, sehingga tidak membutuhkan proses pengeringan lebih lama.

Dalam membuatnya memang dibutuhkan perhitungan yang tepat dan material-material pendukung yang kuat seperti pasir, kerikil, semen dan besi. 

Jadi jika Anda ingin membuat cadangan air di rumah Anda tidak habis saat keadaan tertentu seperti mati lampu atau musim panas.

Maka Anda bisa mempertimbangkan untuk lebih menggunakan tandon air dari beton. 

Penempatan tandon air di atas ataupun di bawah menyesuaikan kebutuhan Anda. Apabila Anda memutuskan untuk menaruhnya di atas dan membutuhkan material besi untuk membangunnya. 

Cara Kerja Menara Tandon Air dari Beton

Pada ketinggian yang cukup maka tandon air akan memberikan tekanan yang tinggi untuk mendistribusikan air. 

Semakin tinggi maka semakin besar tekanan yang diberikan. Walaupun mati listrik maka distribusi air akan tetap berjalan. 

Untuk mengisi tangki air tetap memerlukan pompa air untuk menggunakan listrik, maka untuk berjaga-jaga pastikan tandon air selalu terisi sesuai kebutuhan Anda. 

Lain halnya,  jika menggunakan tandon air bawah tanah karena dapat menggunakan bantuan tenaga listrik atau tanpa listruk untuk mengisi airnya. 

Umumnya setiap rumah menggunakan PDAM, yang mana air akan terus mengalir untuk mengisi tandon tersebut. 

Beerikut ini gambaran singkat mengenai bagaimana cara kerja menara tandon air dari beton. .

  • Pompa air listrik mengalirkan air ke menara tandon atas.
  • Air bersih tersebut tersimpan di tandon air yang diletakkan di atas.
  • Tinggi menara memberikan tekanan hidrostatik untuk mengalirkan air saat pengguna membuka keran air.

Berikut adalah penjelasan dari bagaimana konstruksi tandon air dari beton dapat dilakukan beserta kelebihan dan kelemahannya. 

Bagi Anda yang ingin atau sedang mengerjakan proyek dan membutuhkan alat berat, tenang saja Rahayu Diesel solusinya. 

Anda tinggal klik logo Whatsapp yang ada di kanan bawah layar Anda. Maka tim Rahayu Diesel akan membantu menyiapkan segala kebutuhan Anda. Proyek lancar, bisnis cuan.