Pengoperasian alat berat seperti excavator, crane, dan bulldozer memerlukan keterampilan tinggi dan tanggung jawab yang besar. Meski perannya sangat vital, penggunaan alat berat menyimpan potensi risiko kecelakaan yang cukup serius jika tidak dioperasikan dengan benar. Maka dari itu, operator wajib memerhatikan keselamatan alat berat saat sedang bekerja.
Artikel ini akan memberikan panduan keselamatan lengkap untuk operator pemula. Kami akan membahas berbagai hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan dalam pengoperasian alat berat, mulai dari pelatihan dasar hingga perawatan rutin. Pedoman ini diharapkan dapat membantu operator menjaga dan meningkatkan keamanan di lokasi kerja, mengurangi risiko kecelakaan, serta melindungi diri sendiri dan pekerja lain dengan efektif.
Berikut pembahasan lengkapnya.
Mengapa Keselamatan Alat Berat Penting?
Keselamatan merupakan hal paling penting yang perlu diperhatikan saat bekerja dengan alat berat. Menurut data dari Occupational Safety and Health Administration (OSHA), setidaknya ada 5000 kasus kecelakaan kerja yang terjadi tiap tahunnya di Amerika Serikat dan banyak di antaranya yang berkaitan dengan alat berat.
Perlu diketahui bahwa alat berat berfungsi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan berat yang seringkali dilakukan di lokasi yang cukup ekstrem, seperti tanah berlumpur dan lereng curam. Inilah mengapa, pengoperasian alat berat dapat dikatakan memiliki risiko kecelakaan yang cukup tinggi.
Beberapa jenis kecelakaan yang dapat disebabkan oleh alat berat antara lain tertabrak atau tertimpa alat, terjepit atau terperangkap, alat berat terguling, jatuh dari alat berat, kontak dengan kabel listrik, ledakan atau kebakaran, gangguan pernapasan akibat gas beracun, cedera saat pemeliharaan alat berat, dan lain sebagainya.
Keselamatan alat berat adalah tanggung jawab semua pihak di lokasi kerja. Sebagai orang yang bertugas untuk mengoperasikan alat berat, operator tentu harus memahami dan menerapkan prosedur keselamatan yang berlaku agar kecelakaan kerja dapat dihindari.
Baca juga: 6 Inovasi yang Akan mengubah Industri Konstruksi
10 Tips Keselamatan untuk Operator Pemula
Berikut adalah 10 tips keselamatan yang bisa Anda ikuti untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman:
1. Pelatihan dan Sertifikasi Operator
Sebelum mengoperasikan alat berat, operator harus mendapatkan pelatihan yang memadai. Pelatihan ini mencakup teori dasar pengoperasian alat, spesifikasi alat, simulasi pengoperasian, serta standar keselamatan alat berat. Selain fungsi dan fitur alat, operator juga harus mengetahui cara menangani situasi darurat seperti kegagalan mesin.
Hasil dari pelatihan ini adalah sertifikasi operator. Sertifikasi ini berfungsi sebagai bukti bahwa operator telah melewati pelatihan tertentu. Seringkali sertifikasi seperti Surat Izin Operator (SIO) menjadi syarat wajib sebelum seseorang diizinkan mengoperasikan alat berat di lokasi kerja.
Baca juga: Tips dan Cara Menjadi Operator Alat Berat Berkualitas
2. Periksa Alat Berat Sebelum Bekerja
Sebelum mengoperasikan alat berat, penting untuk melakukan inspeksi atau pemeriksaan alat secara menyeluruh. Ini adalah bagian penting dari prosedur keselamatan alat berat yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua komponen dalam keadaan baik dan aman untuk digunakan.
Proses inspeksi biasanya diawali dengan pemeriksaan bagian luar alat, seperti ban, kaca, lampu, dan bagian-bagian lainnya. Selanjutnya, periksa komponen-komponen kritis pada alat seperti sistem hidrolik dan mesin. Pastikan juga bahwa tingkat bahan bakar cukup dan tidak ada kerusakan krusial seperti kebocoran.
3. Survei Lingkungan Kerja
Kondisi lingkungan kerja sangat memengaruhi kinerja alat berat. Sebagai operator, penting untuk memerhatikan kondisi lingkungan sekitar agar kecelakaan dapat dihindari.
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan:
- Pastikan area kerja bebas hambatan agar pergerakan alat berat lebih bebas.
- Sesuaikan alat berat yang digunakan dengan kondisi permukaan tanah.
- Cuaca buruk seperti hujan dan angin kencang dapat memengaruhi stabilitas alat berat. Pastikan cuaca mendukung sebelum mulai bekerja.
Baca juga: Tips Cara Rawat Alat Berat di Musim Hujan
4. Sistem Tiga Titik Tumpu
Sistem tiga titik tumpu adalah pedoman yang digunakan operator saat naik dan turun dari alat berat untuk mengurangi risiko jatuh, tergelincir, atau cedera lain.
Aturan ini mengharuskan operator untuk menjaga tiga titik kontak pada alat berat yang sama. Tiga titik yang dimaksud adalah dua tangan dan satu kaki atau dua kaki dan satu tangan. Dengan selalu menjaga tiga titik tersebut, tubuh lebih stabil dan risiko jatuh berkurang.
5. Gunakan Sabuk Pengaman
Alat berat seringkali bergerak di permukaan tanah yang tidak rata dengan kecepatan cukup cepat. Selalu gunakan sabuk pengaman saat mengoperasikan alat untuk mengurangi risiko terjatuh saat kendaraan bergerak. Selain itu, gunakan pakaian pelindung seperti helm, rompi keamanan, dan sepatu khusus.
Baca juga: Mengenal Fitur-Fitur Keselamatan pada Alat Berat
6. Jaga Komunikasi dengan Baik
Komunikasi merupakan salah satu aspek penting yang berkaitan langsung dengan keselamatan di lokasi kerja. Pastikan Anda memiliki sistem komunikasi yang baik dengan pekerja lain agar kecelakaan dapat dihindari. Beberapa alternatif yang bisa digunakan antara lain radio dua-arah atau software komunikasi berbasis internet.
7. Waspada terhadap Titik Buta
Sangat penting bagi operator alat berat untuk mengetahui dengan pasti bahwa tidak ada benda atau orang lain yang berada di sekitar mereka sebelum mengemudikan alat. Untuk menghindari titik buta, operator terkadang harus turun dari alat dan melihat secara langsung. Pasalnya, kaca spion tidak selalu dapat memberi pandangan penuh. Alternatif lain adalah menunjuk seorang spotter untuk memandu kegiatan operasional alat berat.
8. Patuhi Kapasitas Muatan Alat
Setiap alat berat memiliki kapasitas muatan maksimal yang bisa diangkut. Setiap operator wajib mengetahui dan mematuhi kapasitas maksimal dari alat yang dioperasikannya. Perlu diketahui bahwa bobot muatan yang melebihi kapasitas tidak hanya dapat merusak mesin, namun juga meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
9. Terapkan Buffer Zone
Jika memungkinkan, ciptakan buffer zone di tempat alat berat beroperasi. Buffer zone sendiri mengacu pada penetapan ruang khusus yang bertindak sebagai pemisah antara aktivitas konstruksi dan kegiatan lain di lingkungan tersebut. Tujuannya adalah menjaga pekerja dan kendaraan lain memasuki zona aman tersebut agar tidak terjadi kecelakaan, utamanya yang melibatkan alat berat.
10. Pemeliharaan dan Perawatan Rutin
Melalui pemeliharaan rutin, Anda bisa memastikan bahwa alat berat dalam keadaan baik sehingga dapat memberi performa yang optimal. Hal ini juga bisa menjadi bentuk perawatan preventif untuk mendeteksi kerusakan komponen secara dini. Dengan demikian, kerusakan tersebut dapat diperbaiki sebelum menjadi masalah serius.
Biasanya, pemeliharaan rutin mencakup pemeriksaan terhadap komponen-komponen kritis seperti mesin, sistem hidrolik, rem, dan sebagainya. Selain itu, lakukan juga penggantian spare part sesuai jadwal yang berlaku untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan alat.
Sewa Alat Berat di Rahayu Diesel
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi keselamatan alat berat, salah satunya adalah kualitas alat berat itu sendiri. Di Rahayu Diesel, Anda bisa sewa alat berat berkualitas dengan harga terjangkau. Mulai dari excavator hingga bulldozer, semua alat berat yang tersedia dalam keadaan baik dan siap bekerja.
Silakan hubungi WhatsApp kami untuk informasi lebih lanjut.