Di era modern saat ini, rental alat berat seringkali dianggap lebih menguntungkan daripada membeli unit baru karena berbagai alasan, seperti modal awal yang jauh lebih murah, kesempatan mengakses teknologi terbaru, dan fleksibilitas dalam memilih tipe alat yang dibutuhkan. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang menemui sejumlah kendala dan kesalahan saat menyewa alat berat, sehingga hasil proyek kurang maksimal.

Saat menyewa, perusahaan perlu memilih peralatan yang tepat agar proyek dapat berjalan lancar dan efisien. Pasalnya, alat berat memiliki peran besar dalam mengerjakan berbagai tugas berat, termasuk menggali, meratakan tanah, mengangkut material, dan sebagainya. Jika alat berat tidak sesuai dengan kebutuhan, maka masalah-masalah baru dapat muncul.

Untuk itu, penting untuk menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh penyewa alat berat. Mari simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.

 

1. Tidak Melakukan Analisis Kebutuhan Proyek

Kesalahan paling dasar saat menyewa alat berat adalah tidak mengetahui kebutuhan proyek secara detail. Hal ini sebenarnya sangat penting karena setiap proyek memiliki kondisi, tantangan, dan target yang berbeda. Maka dari itu, pemilihan alat berat harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, bukan sebaliknya.

Berikut beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat melakukan analisis:

  • Jenis Pekerjaan: Tentukan apakah alat berat akan digunakan untuk menggali, mengangkut material, merobohkan bangunan, atau yang lain. Hal ini akan mempersempit pilihan alat berat Anda menjadi lebih spesifik.
  • Skala Proyek: Skala proyek berkaitan langsung dengan ukuran alat berat yang Anda pilih. Alat berat berukuran besar cocok untuk proyek skala besar, sedangkan alat berat mini atau compact cocok untuk proyek skala kecil hingga menengah.
  • Jenis Tanah atau Material: Karakteristik tanah atau material dapat memengaruhi pemilihan alat. Misalnya, excavator beroda cocok untuk permukaan keras dan excavator yang bergerak dengan track lebih sesuai untuk permukaan lunak seperti pasir lepas.
  • Waktu Pengerjaan: Perhatikan rencana pengerjaan proyek, lalu sesuaikan dengan ketersediaan dan masa sewa alat. Sebaiknya berikan jeda waktu dalam penyewaan untuk mengantisipasi keterlambatan atau perubahan jadwal proyek.

Baca juga: 8 Tips Rental Alat Berat untuk Proyek Sukses

 

2. Tidak Melibatkan Operator Saat Proses Pemilihan

Seringkali, proses penyewaan alat berat dilakukan oleh pemilik atau manajer proyek tanpa berkonsultasi dengan operator alat berat. Padahal, operatorlah yang memiliki pengetahuan mendalam terkait alat berat yang akan dioperasikan, termasuk kapasitas, kelebihan, dan tingkat efisiensinya. Mereka dapat memberikan masukan berharga yang mungkin tidak didapat dari pekerja lain.

Kesalahan ini seringkali menyebabkan peralatan yang dipilih tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan atau keahlian operator, sehingga terjadi kendala dalam pengoperasian. Selain itu, pilihlah operator sudah berpengalaman agar proses pengerjaan berjalan dengan lancar.

 

3. Tidak Ada Anggaran yang Jelas

Sebelum menyewa, sebaiknya lakukan survey harga sewa berdasarkan jenis dan tipe alat berat yang akan digunakan. Kemudian, susun anggaran secara rinci sesuai dengan kapasitas finansial perusahaan.

Tanpa anggaran yang jelas, pengeluaran untuk sewa alat berat bisa melebihi perkiraan awal. Hal ini bisa berakibat pada pembengkakan biaya proyek secara keseluruhan, terutama jika terjadi hal-hal yang tidak terduga seperti kerusakan alat dan tambahan durasi sewa.

 

4. Mengabaikan Perawatan dan Ketersediaan Spare Part

Salah satu kesalahan lainnya adalah tidak mempertimbangkan kebutuhan perawatan dan ketersediaan spare part. Dalam banyak kasus, penyedia rental bertanggung jawab atas perawatan rutin alat berat selama masa sewa. Namun, untuk menghindari penambahan biaya, penyewa perlu memastikan hal ini dengan penyedia rental.

Sebelum melakukan sewa, pahami ketentuan perjanjian sewa dengan seksama. Apakah ada biaya tambahan yang perlu dikeluarkan jika terjadi kerusakan? Bagaimana jika alat memerlukan penggantian spare part?

Hal ini sangatlah penting karena alat berat membutuhkan perawatan rutin agar berfungsi optimal. Jika kerusakan terjadi di tengah masa penyewaan, proyek dapat terhenti sementara. Maka, pilihlah alat berat dari merek yang memiliki jaringan servis yang memadai dan spare part yang mudah diakses.

Baca juga: 7 Jenis Spare Part Kritis yang Harus Selalu Tersedia

 

5. Tidak Memperhitungkan Jarak Pengiriman

Menyewa alat berat di era modern memang sangatlah mudah dan praktis. Proses penyewaan bahkan dapat dilakukan secara daring dan alat berat akan segera dikirimkan ke lokasi proyek.

Akan tetapi, Anda tetap harus memperhitungkan jarak pengiriman yang akan dilakukan. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah penyewa memilih alat yang membutuhkan biaya tinggi untuk mobilisasi atau jarak pengiriman yang terlalu jauh. Akibatnya, biaya yang dibutuhkan sangatlah tinggi.

Baca juga: Lengkap! Ini Langkah-Langkah Menyewa Alat Berat

 

6. Tidak Mempertimbangkan Lingkungan Kerja

Dalam proyek konstruksi, faktor lingkungan memiliki peran yang cukup besar. Pasalnya, setiap proyek memiliki kondisi medan yang berbeda, baik itu dataran berbukit, berlumpur, berbatu, dan lain-lain. Tidak hanya itu, cuaca seperti panas, hujan, dan salju juga perlu diperhatikan karena dapat memengaruhi pilihan alat berat yang sesuai untuk pekerjaan tersebut.

Jika faktor lingkungan diabaikan, Anda dapat mengalami masalah operasional di lapangan. Misalnya, alat berat yang bekerja di tempat panas, mungkin membutuhkan komponen pendingin tambahan untuk menjaga suhu mesin tetap stabil dan menghindari pemanasan berlebih.

 

7. Memilih Rental yang Tidak Terpercaya

Kesalahan menyewa alat berat lain adalah tidak menyeleksi penyedia rental dengan baik. Jika Anda memiliki proyek penting dengan jadwal yang jelas, maka pilihan rental alat berat sangatlah krusial.

Memilih rental yang tidak terpercaya dapat menyebabkan beberapa kendala, antara lain:

  • Kualitas Alat Tidak Terjamin: Rental yang tidak terpercaya seringkali menyediakan alat yang kurang terawat atau sudah tua. Hal ini berpotensi menyebabkan masalah operasional yang dapat menghambat kemajuan proyek.
  • Keterlambatan Pengiriman: Para pekerja proyek seringkali berlomba dengan waktu, sehingga keterlambatan yang disebabkan oleh penyedia rental yang sulit dihubungi dapat menjadi masalah yang signifikan.
  • Biaya Tidak Terduga: Beberapa penyedia rental tidak transparan kepada penyewa dalam hal biaya. Mereka bisa menambahkan biaya tersembunyi di akhir masa sewa untuk hal-hal seperti perawatan, penggantian spare part, dan sebagainya. Tidak jarang juga penyedia rental memberi denda yang tidak jelas, utamanya jika penyewa tidak memahami syarat dan ketentuan sewa secara rinci.

Untuk menghindari hal-hal di atas, sebaiknya pilih rental alat berat yang memiliki reputasi baik dan telah dikenal di dunia persewaan alat berat. Jangan lupa untuk memastikan bahwa penyedia rental telah mengantongi lisensi dan surat izin yang diperlukan untuk beroperasi secara legal.

Baca juga: Tips Memilih Rental Alat Berat Terpercaya untuk Pemula

 

Sewa Alat Berat di Rahayu Diesel

Rahayu Diesel adalah penyedia jasa rental alat berat yang telah berdiri selama bertahun-tahun dan dipercaya oleh ratusan klien dengan berbagai jenis proyek berbeda, mulai dari konstruksi jalan hingga pertambangan. Semua alat berat yang kami sediakan dalam keadaan baik serta telah dilengkapi dengan Surat Izin Layak Operasi (SILO). Selain itu, operator kami juga sangat berpengalaman dan dapat diandalkan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website kami atau hubungi tim kami melalui WhatsApp. Proyek Lancar, Bisnis Makin Cuan!